PEMDA MBD DI DESAK UNTUK MEMBUKA AKSES TRANSPORTASI LAUT, DEMI MENYELAMATKAN ADIK-ADIK YANG INGIN MELANJUTKAN STUDY MEREKA KE JEJANG PERKULIAHAN

oleh

Jurnalpolri.com-Maluku Barat Daya-Jurnalpolri.com

Lagi-lagi seorang anak muda asal Yotowawa kabupaten mbd, Salouw Azaria harus angkat suara dan menanggapi kebijakan pemda mbd, yang di nilai sangat menyusakan adik-adik para generasi muda mbd yang telah selesai mengenyam pendidikan mereka di tingkat sekolah menengah atas, dan ingin melanjutkan study mereka kebangku perkuliahan, demi menjawab cita-cita dan masa depan mereka.

Demikian tanggapan Salouw terhadap Instruksi Bupati Maluku Barat Daya, yang tertuang dalam surat Bupati Maluku Barat Daya nomor: 188-45.5/120.c/2020. Tentang PERPANJANGAN PENGENDALIAN TRANSPORTASI PADA MASA PERSIAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI KABUPATEN MALUKU BARAT yang di keluarkan pada tanggal 15 Juni 2020, dan berakhir pada tanggal 30 Juni, 2020 dan telah diperpanjang kembali dari tanggal 1 Juli, 2020 – 15 Juni, 2020.
Poin 1 tentang TRANSPORTASI LAUT,
Bahwa menutup sementara pintu masuk di wilayah Maluku Barat Daya, melalui pelabuhan laut. terhitung dari tanggal 1 Juli, 20206 sampai tanggal 15 Juni, 2020.
Dan poin ke 2 tentang TRANSPORTASI UDARA,
Bahwa transportasi udara tetap di buka, namun hanya 1 minggu 1 kali.

Isi dari Instruksi Bupati Maluku Barat Daya, menurut saya sama sekali tidak ada perubahan apa-apa, yang di ubah hanyalah tanggal perpanjangan, itu saja. Soal lain-lain tetap seperti awalnya.

Kemudian, saat ini PEMERINTAH MBD MEMINTA AGAR MASYARAKAT MBD DI DAPAT PAHAMI SITUASI dan selalu berpikir positif terhadap kebijakan yang lakukan pemerintah, dan kepala dinas perhubungan (Kadishub) MBD,, mengungkapkan lewat media berita Kota Ambon.com bahwa sementara untuk akses penerbangan, katanya, setiap satu minggu sekali, akses transportasi udara di buka, dan itu di buka kepada semua masyarakat MBD, tanpa terkecuali.

Baca Juga  Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Peringatan Hari Pahlawan 10 November

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semua pulau-pulau di Maluku Barat Daya sudah ada Bandara,?
kenyataannya tidak!!
Dan sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa sesuai Intruksi yang keluarkan oleh Bapak Bupati Maluku Barat Daya, beliau telah membatasi pendidikan dari adik-adik kita yang sudah mendengarkan hasil kelulusan mereka dan bagi mereka yang ingin untuk melanjutkan studinya di luar wilayah Maluku Barat Daya harus terjebak, oleh kebijakan Bapak Bupati, karena sebagian besar pulau-pulau di Maluku Barat Daya belum menikmati transportasi udara karena belum ada bandara (Lapter). dan sampai hari ini ada adik-adik kita yang sudah pasrah, dan siap terima kenyataan tidak melanjutkan studinya alias (nganggur) di karenakan tidak ada transportasi dari daerah mereka.

Melalui surat terbuka saya kepada pemda MBD pada Tanggal 30 Juli, 2020, ada yang berpendapat bahhwa saat ini serba online, dan bisa saja mendaftarkan secara online. Dari pernyataan ini saya mau katakan bahwa:
1. Belum keseluruhan daerah-daerah di MBD sudah bisa mengakses Internet dengan Baik.

Baca Juga  Kapolsek Kasokandel Pantau Vaksinasi Presisi Pelaksanaan Vaksin Bagi Remaja dan Lansia

2. Bisa saja mendaftarkan diri secara online di daerah masing-masing, namun perlu di ketahui bahwa ada persyaratan dari beberapa perguruan tinggi saat ini adalah setiap calon mahasiswa yang sudah mendaftarkan dirinya secara online. Dan ketika pada saat melakukan tes bagi calon mahasiswa harus sudah berada di tempat. Dan bagi calon mahasiswa yang sudah melakukan pendaftaran online namun pada saat tes calon mahasiswa tidak ada di tempat maka di nyatakan calon mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti tes. Dan ini sudah terjadi untuk adik-adik kita di MBD sana.

Dan sampai hari ini adik-adik kita yang ada di MBD mereka sudah pasrah. Harapan mereka agar pemda dapat bertanggung jawab terhadap kebijakan yang di ambilnya, yang berimbas kepada mereka. karena di pastikan angka pengangguran akan bertambah di Bumi Kalwedo.

Kalau harapan pemda supaya kita selalu berpikir positif terhadap kebijakan yang di ambilnya, saya juga mau tegaskan untuk bapak/ibu basudara semua mari juga berpikir positif dari pernyataan saya.
Dari pernyataan ini, saya berharap agar pemda dapat mendengarkan dan bertanggung jawab terhadap kebijakan yang di ambilnya, yang berimbas kepada adik-adik kita di Bumi Kalwedo. paling tidak pemda bisa menjamin atau menciptakan lapangan kerja kepada mereka atau membuat pelatihan-pelatihan khusus bagi mereka. Tutup Saluow, dalam rilisnya yang di kirim ke media Jurnalpolri.com.

Baca Juga  Tim Perekrutan General Maneger KSP3 Nias Tahun 2021 Gelar Temu Pers.

Perlu diketahui juga bahwa, salah sorang anak yang bernama Silvi Latumenase saat di wawancari melalui telpon selulernya, karena dirinya baru saja lulus dari bangku pendidikan SMA. Dan ingin melanjutkan studynya di perguruan tinggi, karna cita-citanya yang ingin menjadi seorang perawat harus kandas. Karena silvi merasa kalau kali ini dia tidak bisa masuk kuliah.
Hal ini di karenakan tidak adanya tranportasi laut yang bisa menjadi akses satu-satunya untuk dia bisa sampai ke Tual kota study yang di inginkannya.

Silvi pun mengatakan bahwa, dirinya sudah mencoba untuk mendaftar secara online ke perguruan tinggi jurusan keperawatan. Namun sayangnya dengan tidak adanya transpotasi maka keinginannya tidak bisa terwujud. karena kampus yang dia tujukan sudah tutup pendaftaran. dan lebih lagi tesnya sudah selesai.

Lanjut silvi karena kampusnya sudah tutup maka dirinya telah mendaftar ke kampus lain, dengan mengambil jurusan hukum. Namun dirinya masi raguh, apakah dirinya akan bisa kuliah atau tidak. karena sampai saat ini, pemda mbd masi menutup akses pelayaran di mbd. Tutup Silvi.

JP/Lcky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.