Papua, jurnalpolri.com – Anak-anak di Kampung Koya Kosso telah menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam program Si Ipar yang diselenggarakan oleh Satgas Ops Rasaka Cartenz-2023 pada Senin (18/09/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak yang sebelumnya putus sekolah atau tidak memiliki akses pendidikan formal, tetapi berkeinginan kuat untuk menjadi anak-anak yang berkualitas dan berpengetahuan luas.
Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah Analia Urobka, Babralina Babina Swo, Maria Amo dan Cisilia Okesan.
AKP Heru Prasmono, Kasubsatgas Ops Rasaka Cartenz-2023, turut hadir dalam kegiatan ini bersama dengan empat personel lainnya, yaitu Aipda Nurdin Makuasang, Aipda Djufri, Bripka Frans Michel, dan Bripka Ahmad Fajar.
“Proses belajar mengajar dimulai dengan doa bersama dan berjalan lancar dengan tingginya antusiasme anak-anak dalam belajar, serta aktifitas yang penuh semangat saat diberikan tugas oleh tim pendidik,” ucapnya.
AKP Heru Prasmono mengungkapkan, selain materi-materi yang kami berikan, anak-anak didik juga bertanya tentang pengetahuan umum, yang membuat kami terkagum dengan semangat dan rasa keingintahuan mereka.
“Setelah pembelajaran selesai, anak-anak didik diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah agar dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang telah diajarkan oleh tim Satgas,” tambah AKP Heru.
Kasubsatgas Ops Rasaka Cartenz-2023 juga memberikan pesan kepada anak-anak didik untuk tetap semangat dalam belajar dan terus meningkatkan kreativitas mereka. Dengan ini, mereka diharapkan dapat mengembangkan potensi dan bakat mereka untuk masa depan yang lebih baik.
Kasatgas Humas Ops Satgas Rasaka Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, menjelaskan bahwa Program Si-Ipar merupakan salah satu upaya Satgas Rasaka Polda Papua dalam mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama dalam bidang pendidikan.
Salah satu komponen penting dalam pembentukan IPM adalah pengetahuan. Kota Jayapura sendiri memiliki nilai IPM tertinggi di Provinsi Papua, yaitu 80,61. Dengan Program Si-Ipar, diharapkan fondasi pengetahuan dan keterampilan anak-anak di wilayah tersebut dapat diperkuat untuk membangun masa depan yang lebih baik.
“Dengan upaya ini, harapannya mereka akan mampu mengembangkan bakat dan kemampuan, menjadi individu yang berguna bagi masyarakat dan masa depan mereka sendiri,” tutur Kasatgas Humas. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di daerah tersebut.
(Ismaya)