Jurnalpolri.com | TAPTENG – Sejumlah Warga Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Propinsi Sumatera Utara, berduyun – duyun mendatangi kantor Keluruhan Pandan yang beralamat di jalan Oswald Siahaan, dimana pada saat itu terlihat pintu kantor dalam kondisi terkunci dengan gembok.
Kepada Jurnal Polri, Jumat (2/19/2021), tepatnya pada pukul 09.30 Wib, salah seorang pegawai dengan jabatan Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan di Kantor Kelurahan Pandan, Nova Banjarnahor mengatakan, bahwa kantor Kelurahan Pandan sejak pukul 08.00 Wib, sudah tergembok.
“Iya pak saya sampai ke Kantor seperti biasanya, ternyata warga sudah terlihat berduyun – duyun di depan kantor kini dan saya melihat kantor sudah digembok, sementara selama ini kantor tidak memiliki gembok sama sekali hanya ditutup dari bawah saja. Akibatnya saya dan beberapa staf di Kantor Kelurahan Pandan ini tidak dapat masuk dan melaksanakan kegiatan seperti biasanya sehingga Kondisi kantor saat ini lumpuh total,” cetus Nova.
Kata Nova lagi, hampir seluruh warga Kelurahan Pandan, berkumpul di depan kantor dan tidak terima kalau kantor Kelurahan Pandan, dibuka sebelum permohonan mereka dikabulkan.
“Warga Kelurahan Pandan meminta agar Lurah Gusni Armi Pasaribu, jangan diganti dan jangan dimutasi ketempat lain. Warga tidak menginginkan apabila Lurah Pandan digantikan oleh yang lain, kalau tuntutan warga tidak dikabulkan kemungkinan Kantor Lurah Pandan, akan tetap di gembok oleh warga.”ucapnya.
Dibeberkanya, selama ini Lurah Pandan, Gusmi Armi, sangat dekat dengan masyarakat dan pelayanan kepada masyarakat di Kelurahan Pandan sudah sangat baik, bahkan kedekatan warga dengan Lurah sudah begitu dekat, sehingga warga tidak pernah mengalami kekecewaan akan pelayanan di Kantor Kelurahan Pandan.
“Sejak satu setengah tahun telah menjabat sebagai Lurah Pandan, Gusni Armi Pasaribu senantiasa memberikan pelayanan maksimal kepada warga di Kelurahan Pandan, bahkan setiap kegiatan apapun itu Bu. Lurah selalu hadir dan memberikan dukungan kepada seluruh warga, tanpa ada tebang pilih.” ungkap, Nova.
Dijelaskan Nova, tindakan yang dilakukan oleh warga tersebut dipicu akibat adanya informasi, bahwa Lurah Pandan akan dimutasi dan diganti dengan pejabat baru, sehingga warga tidak terima dengan informasi tersebut dan membuat seluruh warga marah dan menggembok pintu Kantor Kelurahan Pandan.
“Semua ini tejadi karena adanya informasi bahwa Lurah Pandan akan diganti, sehingga warga tidak terima dan kemudian menutup serta menggembok Kantor.” ujarnya.
Sementara itu, dilakosi Kantor Kelurahan Pandan, puluhan ibu-ibu sudah sejak pagi terlihat berkumpul dan seraya mengatakan bahwa tidak terima apabila Lurah Pandan diganti.
“Kami tidak terima kalau Lurah diganti, sebab selama ini Lurah Pandan, Gusni Pasaribu sudah bekerja dengan baik. Bahkan pelayanan yang diberikan kepada kami seluruh warga Kelurahan Pandan sudah sangat baik, sehingga apabila Lurah diganti maka kami tidak yakin lagi kedepan pelayanan kepada masyarakat Kelurahan Pandan bisa lebih baik.” sebut emak-emak yang sedang duduk didepan kantor Kelurahan.
Bahkan emak – emak itu mengancam sambil berteriak – teriak, “apabila Lurah Padan diganti oleh yang lain atau dimutasi ketempat yang lain, maka kegiatan PKK di Kelurahan Pandan akan lumpuh total.”
“Kalau Lurah diganti, maka kami seluruh emak-emak (ibu rumah tangga) di Kelurahan Pandan, akan mundur dari kegiatan PKK dan bahkan kegiatan – kegiatan lainnya tidak akan kami hadiri, sebab hanya Gusni Armi Pasaribu yang mampu dan sudah kami rasakan bagaimana pelayanannya kepada kami warga Kelurahan Pandan dan kami dengan sedaya mampu akan mempertahankan lurah kami, Gusni Pasaribu.” teriak emak-emak, di depan kantor Kelurahan Pandan. (SH)